[Tv Show] Before After

Acara tv yang lagi saya suka sekarang ini, salah satunya adalah “Before After” yang saya tonton di Li Tv. Sebuah acara televisi dari Jepang. Before After ini konsepnya mirip dengan acara Bedah Rumah di salah satu televisi swasta Indonesia. Tentang merenovasi rumah-rumah kecil yang dianggap sudah kurang/tidak layak untuk ditempati.

Tapi dibanding Bedah Rumah, saya jelas lebih suka Before After. Karena judul acara sama isinya sesuai. Malah bisa bermanfaat buat yang nonton.

Kalau Bedah Rumah, menurut saya lebih banyak menjual drama. Sepanjang acara lebih didominasi dengan drama tentang keluarga yang tidak mampu. Ketika rumah mereka sedang direnovasi mereka diajak jalan-jalan (bahkan menginap di hotel). Ya, bisa dibayangin sendiri lah, ya gimana ekspresi dan reaksi mereka.

Awalnya saya sering terharu. Apalagi ketika kemudian rumahnya sudah jadi trus keluarga yang menempati rumah tersebut menangis (penduduk sekitar pun ikut mengerubungi), saya suka ikutan nangis. Tapi lama-lama bosan. Bosan, bukan karena saya sudah tidak peduli tapi kalau tiap kali tayang terus disuguhkan dengan drama yang sama, buat saya memang membosankan.

Kalau di Before After enggak. Memang di awal diceritakan sedikit tentang kondisi keluarga yang rumahnya akan direnovasi. Tapi setelah itu sepanjang acara didominasi dengan para pekerja yang merenovasi rumah tersebut.

Yang saya suka adalah banyak tips-tips bermanfaat tentang bagaimana mempercantik rumah mungil. Mulai dari pencahayaan, tips memperluas ruangan dengan membuat ruangan multi fungsi, membuat barang-barang multifungsi (contohnya membuat meja yang bisa dipakai untuk meja makan dan meja rias sekaligus), dan lain sebagainya. Pokoknya banyak tipsnya. Yang menonton pun jadi mempunyai ilmu dan ide baru setiap episodenya. Bagus banget buat kita yang punya rumah mungil. Karena seringkali kita berpikir kalau punya rumah kecil itu gak bisa diapa-apain. Ternyata itu salah.

Cerita tentang pihak keluarga hanya mendapat porsi sedikit, cuma diawal dan diakhir sesi. Dramanya pun tidak berlebihan. Seperti Before After yang terakhir saya tonton adalah tentang kehidupan sepasang suami istri yang sudah tua. Rumah mereka kecil banget, udah gitu letaknya diperbukitan gitu. Mobil mereka harus parkir di lantai 2, sementara pintu masuk ada di lantai 1 (karena jalanan di lantai 1 gak bisa masuk mobil). Yang jadi masalah, sang istri harus di terapi kakinya dan gak memungkinkan untuk turun naik tangga. Untuk sementara harus tinggal bersama anak sulungnya.

Rumah mereka kemudian di renovasi. Di bikin lebih memudahkan untuk usia pasangan tersebut yang sudah renta. Rumahnya juga jadi terang karena ada cahaya masuk. Pokoknya bener-bener nyaman.

Tanpa harus ada tangisan yang menguras air mata, saya masih bisa tetep terharu. Kelihatan suami-istri itu bahagia banget lihat rumah mereka yang jadi nyaman. Dan sang istri juga bilang kalau dia seneng bisa kembali ke rumah sendiri. Udah sesederhana itu aja dramanya.

Sebetulnya tadinya saya cuma mau cerita tentang Before After aja, tapi akhirnya malah jadi ngebandingin sama acara lain hehehe. Alasannya karena acara ini serupa, sama-sama tentang merenovasi rumah mungil. Tapi acara yang satu lebih menjual drama, menguras rasa iba penonton. Sedangkan acara yang satunya lebih banyak kasih tips.

Kalau saya pilih yang kedua, yang lebih banyak kasih tips. Tapi kembali ke selera masing-masing penonton, sih. Kalau teman-teman suka yang mana?

Untuk Before After, bisa lihat video di bawah ini :

13 thoughts on “[Tv Show] Before After

  1. winny widyawati says:

    Aku selalu suka tayangan seperti ini dari Jepang. Acara lomba2 dgn tema makeover rumah2 yg awalnya semrawut jadi kerenpun jadi favoritku mak. Jepang memang jagonya, mungkin krn negara mereka yg kecil jg membuat mereka lebih kreatif dlm membuat tempat tinggal yg simple, ekonomis dan efisien macam gini ya.

    Like

  2. mama-nya Kinan says:

    wah kalo di wordpress bisa cepat masuknya…kalo yang di tidak berbayar itu haduh harus nunggu dirumah bw-nya..*walah malah OOT..
    dari ceritanya kayaknya saya suka yang before an after ….di Li tv itu..walaupun belom pernah melihat..iya sih bedah rumah yang dijual cerita dramanya….hmm mengharukan memang pas melihat hasil akhir mereka melihat rumah mereka jadi bagus…tapi sisi drama nya yang terlalu ditonjolkan emang buat bosan dan malah akhirnya nggak bagus juga..

    Like

  3. nisamama says:

    Iya, ini keren acaranya. tiap episode ada tema-nya. pernah saya nonton renovasi rumah untuk kakek yg kurang pendengarannya. kalau ada tamu ga kedengeran, kalau bunyi telpon atau yg parah bunyi air masak ga kedengeran. kan bahaya. jadi, dibuat rumah yg bisa menunjang dan memudahkan si kakek. dan proses renovasinya ituuuuu yaaaa, si arsitek sampe konsultasi ke ahli pendengaran profesor universitas Tokyo kalo ga salah. ckckckck. jadi prosesnya ga instan dan asal jadi.
    btw, Mak Myra, blognya baru ya?

    Like

  4. Rini Uzegan says:

    Saya juga suka mbak acara2 dari Li TV, bnyk yg menginspirasi sesuai dgn namanya tp sayang skrg nggak bisa lagi 😀 dah ganti antena baru dan nggak ada tayangan channel yg itu.. hiks

    Like

  5. ade anita says:

    aku jadi keasyikan nonton videonya mak Mira… btw, coba yang ditayangin yang tayangan kakek nenek itu.. aku pingin tahu juga jadi dibuat seperti apa rumah si kakek buat ngatasi masalah kaki neneknya (hehehe, soalnya kayaknya aku punya masalah yang sama; masa dokter menyatakan bahwa kakiku kondisinya sudah seperti usia 60 tahun jadi harus ekstra hati2 memperlakukan kakiku itu.. huhuhuhuhu… sedih euy).

    Like

  6. ratusya says:

    Samaaa mbakkkkk. Tosss.
    Bedah rumah tuh jual drama dan kok jadinya gitu doang, pake triplek. Hahahah, ya tergantung budget kali ya.
    Kalo before and after budgetnya mayan bgt kalo dirupiahin, start milyaran. Hahahaha.
    Lagian org jepang kan teliti dan rapih banget, seneng ngeliatnya.
    Btw, aku nonton juga yg istrinya pake kursi roda ini dan rmhnya lantai 2. Dulu di LiTV dan lalu aku ga dpt channel itu lg di paketku.
    Untungnya sekarang pindah ke waku2 hahahaha

    Like

Leave a comment