[TV Show] Let Me In

Acara reality show asal Korea ini sebetulnya sudah beberapa kali saya baca di berbagai blog atau web. Tapi, belum juga berhasil menarik perhatian saya untuk menonton. Satu-satunya acara Korea yang sempat saya ikuti terus adalah Korea Masterchef :p

Acara yang tayang di Channel M, sebuah channel televisi yang khusus menayangkan segala hal dari Korea, paling hanya sesekali aja saya tonton. Itupun kalau saya sedang pindah-pindah channel tv saja.

Let me in adalah reality show tentang warga Korea yang ingin melakukan operasi plastik secara gratis. Awalnya, tayangan ini hanya untuk perempuan Korea yang ingin operasi plastik saja. Tapi memasuki seri ke-3, laki-laki pun mulai bisa ikut.

Untuk kita yang ada di Indonesia, operasi plastik seperti bukan sesuatu yang lazim diungkap secara blak-blakan. Masih banyak menimbulkan pro-kontra. Tapi katanya kalau di Korea sih udah wajar yang namanya operasi plastik.

Beberapa hari lalu, entah mengapa saya menonton acara ini sampau tuntas. Dan kemudian dilanjut sampai beberapa hari berikutnya. Saya menonton acara tersebut lumayan lama.

Bukan karena saya menjadi suka dengan acara tersebut. Dan bukan juga saya penasaran seperti apa penampilan yang telah di operasi plastik *ada sih sedikit pesarannya :p* Tapi, saya penasaran sama cerita-cerita dibalik keinginan para peserta untuk operasi plastik.

Setelah saya menonton beberapa episode, saya menangkap benang merahnya adalah BULLY. Mereka yang merasa wajah dan badannya jelek, seringkali di bully oleh lingkungan bahkan keluarganya sendiri.

let-me-in

Saya pernah nonton peserta yang ini. Gak sampai tuntas sih. Peserta tersebut selalu dibully karena wajahnya yang seperti cowok. Bahkan dalam hal pekerjaan, yang mau menerima adalah pekerjaan kasar seperti kuli panggul. Yang tidak semua orang tau, di sekujur tubuhnya tumbuh bulu-bulu lebat seperti laki-laki.

Ada seorang ibu yang bercerita dulu suaminya sebelum menikah selalu datang kepadanya setiap hari, memuji dan mengajaknya menikah. Setelah menikah dan punya anak, badan ibu tersebut menjadi gemuk *kalau kata saya sih gak gemuk-gemuk amat sebenarnya.

Sejak badannya menggemuk, tiada lagi pujian dari suaminya. Yang ada malah menyindiri. Bahkan suaminya makin sering gak pulang ke rumah. Kalau pulang cuma buat naruh cucian kotor.

Anak-anaknya pun bersikap sama. Mereka seringkali menolak diantar sekolah oleh ibunya. Katanya mereka malu dengan badan ibunya yang gemuk seperti babi.

Kasus kedua adalah seorang perempuan yang badannya terus gemuk hingga overweight. Karena terus menerus di bully gara-gara gemuk, dia pun bertekad menguruskan badan dengan diet dan olahraga.

Usahanya berhasil. Badannya menjadi kurus. Hanya saja yang gak diketahui oleh banyak orang adalah dia memiliki banyak sekali kulit yang menggelambir di beberapa bagian tubuhnya.

Untuk menutupinya, dia selalu memakai pakaian tertutup bahkan saat musim panas sekalipun. Padahal teman-temannya banyak yang memakai pakaian lebih terbuka saat musim panas. Sesuatu yang gak mungkin dia lakukan karena kulit menggelambirnya akan terlihat.

Untuk kasus pertama, si ibu ditolak permintaannya oleh tim dokter Let Me In. Alasanya, untuk kasus ibu tersebut masih bisa ditangani dengan berolahraga asal ada kemauan. Sedangkan kasus kedua memang membutuhkan operasi plastik. Operasi plastik yang dilakukan tidak hanya membuang sisa kulit yang dia miliki. Tapi, operasi plastik total hingga ke wajah.

Wajah-wajah yang di operasi plastik memang menghasilkan wajah yang jauh beda dengana slinya. Menjadi cantik. Tapi, yang membuat saya miris adalah tentang bullynya itu.

Kalau saya lihat alasan-alasan mereka, bully yang mereka terima memang kejam-kejam, ih. Sampe segitunya orang ngebully seseorang yang memiliki wajah yang dianggap jelek. Dan, yang ngebully itu gak cuma 1-2 orang loh. Di berbagai lingkungan, mereka selalu dibully. Termasuk di bully oleh anak-anak mereka! Mereka bahkan dibully sejak kecil. Gak heran sih kalau mereka trauma dan merasa ingin operasi plastik.

Let Me In memang belum jadi acara favorit saya. Tapi, setidaknya acara ini bisa bikin saya berkaca dan merenung. Semoga saya gak pernah membully orang seperti itu. Apalagi mengejek fisik seseorang.

Sumber foto :

 

32 thoughts on “[TV Show] Let Me In

  1. nisamama says:

    Aduhh, serem ya Mak tentang bully membully ini. Saya ga tau sih kalo di Korea, tp di Jepang kasus bully ini jg jd masalah sosial yang serius. Anak sekolah dari SD pun udh ada loh kasus bully. Masyarakat Jepang memang masyarakat homogen, jd mereka cenderung takut untuk terlihat ‘berbeda’. Mungkin di Korea jg sama.

    Makanya kadang anak2 asing ada yg jadi korban bully teman2nya. Alasannya kadang ‘hanya’ karena ia berbeda dari teman2nya, misal badannya yg besar, kulitnya yg lebih hitam, dll. Makanya diperlukan mental yg benar2 kuat dari si anak2 korban bully. Mereka harus percaya diri, berani dan juga cuek! Buktikan kalau mereka baik2 saja dan ga terpengaruh. Nanti lama2 si pembully akan bosan, takut, dan akhirnya berhenti. Tapi kalo udah keterlaluan sih, mending pindah sekolah ajah. Hehehe.

    Like

    • Nurulia says:

      Tetep gak boleh. Setahu saya oprasi plastik yang boleh dalam Islam itu untuk yang cacat (baik dari lahir atau karena kecelakaan), misal bibir sumbing, atau wajahnya kesiram air panas, air raksa sampai cacat. Untuk kasus di atas, sebenernya fisik mereka sempurna, cuma gak cantik aja.

      Saya pikir emang harus ada yang nyadarin bahwa sikap seperti itu salah. Cuma, kalau semua orang udah begitu susah juga ya. 😐

      Like

      • myra anastasia says:

        tapi ada juga cacat yang bisa mengganggu gerak manusia. Seperti yang terjadi pada tukang jamu langganan orang tua sy. Dulu, dia pernah kecelakaan dan hidungnya cacat (blesek ke dalam). Cacatnya itu tidak hanya menyebabkan hidungnya berubah, tapi dia pun jadi sulit untuk bernapas. Saya rasa untuk cacat seperti ini wajar kalau melakukan operasi plastik yang tujuannya tidak hanya memperbaiki bentik hidung tapi juga memudahkannya untuk bernapas

        Like

    • myra anastasia says:

      saya blm pernah melihat acara spt ini di tv lokal. Tapi rasanya terlalu kontroversial kalau ada acara lokal yang membiayai operasi plastik pesertanya. Entahlah kalau urusan bully membullynya, ya

      Like

  2. nh18 says:

    PR kita semua adalah …
    bagaimana membuat anak-anak kita menjadi semakin kuat untuk menahan segala bully-an …
    dan tiada sesuatu yang melebih … kekuatan … untuk menjadi diri sendiri … yang sejati … tanpa rekayasa operasi

    salam saya Chi

    (14/4 : 1)

    Like

  3. Shinta says:

    Pernah denger deh mak, memang di korea ini fisik segala-galanya. Semua dilihat dari fisik, jadi anggapan mereka yg apik fisik itu yang bakal sukses, karena yang jelek udah habis di bully. Itu biasa banget mak, lihat cewe-cewe jalan pake plesteran di hidung pipi dll, yang katanya abis operasi, syeremm deh lihatnya.

    Like

  4. Vera Asta says:

    iya, vey juga pernah baca mbak.
    Orang Korea sulit sekali menerima diri mereka adanya. Mereka cenderung punya standart cantik sendiri. Yaitu putih, langsing, dagu kecil. Bahkan bila ada yang mengatakan mereka cantik pun, mereka menyanggahnya. dan menyebutkan satu-persatu kekurangan yang ada pada tubuhnya.
    Belum lagi, hadiah ulang tahun adalah operasi plastik. 😦

    Like

  5. nyapurnama says:

    Serem kl ngomongin operasi plastik di Korea gitu, orang2nya udah biasa banget kayaknya, dan menurut aku itu mah udah mentalnya yang lagi sakit kan. Di bully di sekolahan is much better, begitu pulang ada keluarga yang ngedukung, masih bisa pindah sekolahan, cari lingkungan baru, kalau keluarga udah ikut2n ngebully, pasti udah pengen bunuh diri aja 😦

    Like

  6. Heni Puspita says:

    Sisi lain negeri Korea ya, selama ini yang lebih rame Hallyu Wave nya hehe. Kalau keluarga jadi ikut2an malu n ngebully, kasian sekali. Apa disana bully2an itu memang sering terjadi n parah, frankly speaking ya ga tau pasti. Tapi pernah baca2 brita tentang idola KPop pun ada yang dibully di sekolahnya. Bully2 artis di internet by netizen Korea juga pernah denger. Lha klo yang elek dibully, yang ganteng dibully kepiye.

    Like

  7. momtraveler says:

    Iisshh…suka heran sama manusia yg hoby membully dan menjelekkan fisik org lain padahsl dia blm tentu lebih baik.sedih kl kya begini akhirnya segala sesuatu di nilai hanya dr fisik 😦

    Like

  8. Reffi says:

    saya pernah merasakan dibully saat kecil… hal itu membuat saya dendam, namun saya balas dgn berprestasi lebih di atas kawan2 yg membully saya dahulu…tingkah mereka yg sok manis, tidak saya pedulikan, karena perubahan sikap itu terjadi setelah saya meraih prestasi,,haha,

    Like

  9. eruvierda says:

    KOrea Selatan adalah surganya para pem-bully dan rasis. Bahkan golongan tua (kakek-nenek) mengakui hal tersebut sebagai degradasi moral di sana…

    bahkan sudah ratusan pelajar yang bunuh diri hanya dalam kurun waktu kurang dari 5 tahun. beberapa asuransi besar bahkan membuat produk khusus, asuransi untuk korban bullying.

    apa saya mengada-ada? Google will tell you the truth….

    Like

  10. starry says:

    wah… emang bahaya itu orang yang suka ngebully orang karena dampaknya bisa seberat itu, makanya lebih disyukuri aja ya kalo punya teman atau lihat orang yang memiliki fisik yang kurang sempurna…. karena semua manusia punya takdirnya masing-masing, iya kalo kaya bisa oplas, tapi kalo kekurangan.. bisa-bisa bunuh diri..

    Like

Leave a reply to Heni Puspita Cancel reply